Minggu, 06 November 2022

Kenapa permainan kartu 'bridge' tidak populer di Indonesia, padahal setiap tongkrongan pastinya ada yang main kartu?


 Wah pertanyaan anda menarik juga yah. Kalau dari pengamatan saya, orang memang lebih senang main poker (atau versi jalanannya, chapsa) daripada bridge pas nongkrong, karena poker itu lebih mudah dipelajari daripada bridge.

Umumnya poker bisa mudah dimengerti setelah 1–2 kali main, sisanya tinggal adu gertak dan kemampuan baca psikologi lawan. Sedangkan bridge butuh waktu lumayan untuk baru sekedar paham, dan butuh lebih lama lagi untuk sampai main yang bisa enjoy. Sebelum sampai tahap itu, pemain bridge pemula harus kuat 'menelan ego', nrimo terkapar di level paling bawah dengan permainan yang luar biasa jelek dan lambat dibandingkan sama pemain yang lebih mahir.

Selain itu, bridge adalah permainan berpasangan, jadi pemain yang bagus biasanya sudah punya parthership yang solid, rada susah kalau pas nongkrong sendirian ingin main bridge pas anda tidak punya partner. Sembarang orang jadi partner bisa, tetapi bakal sering tidak nyambung pas main. Sayang. lapakgaming



BTW, walaupun di Jakarta orang jarang nongkrong main bridge, di beberapa daerah di Indonesia sebenarnya nongkrong nge-bridge cukup populer, dengan Sulawesi Utara menjadi langganan bridge powerhouse Indonesia. Serius, anak sekolah sampai pendeta gereja sudah biasa nongkrong main bridge di Minahasa sana. Coba anda google Bridge Masuk Sekolah dan Chris Hombokau. 
rtp lapak303

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CERITA SANGE DEWASA DUA COWOK MENGGILIR KEPERAWANANKU

  Setelah aku berpikir panjang dengan berbagai pertimbangan keputusan akhirnya aku pilih’Aku menerima jadi pacarnya’ singkat dan penuh malu ...